Hidup ini selalu berevolusi, hidup itu bagaikan pensil menulis cerita atau menghapusnya, hidup adalah pilihan , memilih untuk menjadi insan yang lebih baik atau sebaliknya.
Aku ingin berbagi cerita , waktu siang itu au bertemu dengan pasien yang sudah cukup tua, ia ditemani suaminya , yang membuatku terkesan adalah kakek ini selalu senantiasa merawat istrinya meski fisiknya sudah sepuh, mendorong kemanapun istrinya pergi.
Satu minggu berikutnya pasien ini check up lagi, penasaran aku tanya "ibu udah selesai atau baru mau priksa? | "udah nak, ini lagi nunggu suami ngambil obat" | " oh , udah berapa lama ibu sakit? | "10 tahun yang lalu" | wah, lama juga ya bu , mudah-mudahan segera sembuh ya bu" | "makasih ya nak" .
Bulan berikutnya aku bertemu lagi dengan pasien ini , namun akhir-akhir ini aku tak melihatnya lagi , tiba-tiba aku melihat kakek yang biasa mendorong istrinya , aku menyapanya lalu aku menanyakan kabar istrinya, dengan wajah murung kakaek ini bercerita bahwa istrinya belum lama ini meninggal, aku jadi merasa bersalah telah menanyakannya.
Lalu aku mengalihkan pembicaraan, "yang sakit siapa pak? | "saya sendiri" (sambil tertawa kecil) | "keluarganya mana pak?" | "saya sendirian , anak saya kerja".
Pelajaran berharga yang kudapat dari kakek ini adalah sayangilah orang yang paling kita sayangi sebelum Alloh memangilnya, buatlah setiap waktumu berarti untuknya, buatlah bahagia karena satu persatu yang kita kasihi takan selamanya mendampingi.
0 komentar:
Posting Komentar